About

Monday, October 28, 2013

Tak Lagi Yang Dulu.

Ku duduk di balik dinding yang berukuran 4 x 3 ini. Sebuah batas yang semestinya menyatukan kami namun tak lagi indah seperti yang ku harapkan sebagaimana yang dulu.

Aku selalu mengambil cerminan dari kebahagiaan orang lain, terkadang ku cemburu dengan kemesraan mereka dan kuingin lalui hal seperti itu, tapi itu bukanlah duniaku yang tak semanis yang kuinginkan.

Aku menyayanginya dan begitu berharap untuk dapat hidup bersamanya, tapi dia tak seperti yang dulu, yang
lemah lembut bahkan selalu hadir disetiap ku butuh, tak ada lagi bayang yang senantiasa menemaniku disepanjang hidupku. Dia telah berubah dan lebih menikmati hidupnya sendiri. Terkadang ku berpikir untuk meninggalkannya, itulah yang selalu mempengaruhiku dari dulu, berjalan jauh meninggalkannya tapi disaat itu juga ku dibuat lumpuh oleh ketakberdayaanku.

Ya, mungkin dia telah asyik dengan dunianya, memang dia tak seperti dulu lagi, bukan dia yang pernah menemaniku bahkan ku merasang asing bersamanya, sungguh ku tak mengenalnya lagi. Apakah ku harus mengenalnya kembali atau justru meninggalkannya. Karena ku tahu dia bukan orang yang siap  tuk hidup bersamaku bahkan lebih memilih untuk hidup bersama orang lain. Dia yang telah melanggar janjinya sendiri, apakah pantas jika ku mengharapkan wanita seperti itu. Terkadang ku cemburu jika ku dibayangi dengan fikiran bahwa dia telah bersama orang lain dan itulah realitanya. Justru ku memang harus mempersiapkan diri untuk pergi meninggalkannya.

Meninggalkannya sejauh meungkin

The end

2 comments:

Irma Bahtiar said...

Q merindukan mu...sangat rindu... masih bisaka aku mencarimu...di saat aku benar2 tak bisa bertahan dlm diam.

Anonymous said...

kerinduan itu selalu ada, dari hatiku untukmu

 

Total Pageviews

Pages