About

Tuesday, February 18, 2014

KAMU INI BAGAIMANA, DAN AKU HARUS BAGAIMANA

Kamu ini bagaimana
dan aku harus bagaimana...

Aku bertahan
kau mengatakan tak usah berlebihan.

Aku menyerah.
Dan dengan tegas kau mengecamku bahwa cintaku tidak benar-benar ada

kamu ini bagaimana
dan aku harus bagaimana

aku menasihatimu
kau malah menganggapku sok tahu

aku membiarkan tingkahmu
lalu kau anggap aku tidak pernah peduli

kamu ini bagaimana
dan aku harus bagaimana..

(inspirasi dari puisi gus mus)






Adhy Wj

Saturday, February 1, 2014

AYAH

Aku duduk sendiri di teras malam itu
Aku memandangi langit yang tak Nampak karena tertutupi dedaunan
Aku menatap tak berderah
Menikmati aliran sungai kecil yang berirama depan rumah kita

Memandangi jalan yang sepi
Mamatahkan kesunyian dengan tatapan liar
Hingga kudapati engkau berjalan merontah
Dengan kaki telanjang

Sabit dan cangkul engkau bawa bersamamu
Pakaian penuh lumpur masih engkau kenakan malam itu, "Tidakkah kau kedinginan karenanya ?"
Kemeja dengan dada terbukan menampakkan tulang rusukmu
Engkau semakin tua, Tubuhmu semakin kurus tak terawat

Engkau meletakkan cangkulmu dengan tenang
Menggantung pakaian kotormu dengan rapi
Lalu beranjak menemui kekasihmu
Yang telah menunggu dirumah

Seharian engkau habiskan waktumu di sawah
Tak pernah kau menghiraukan mentari yang membakar kulitmu
Hujan yang menggetarkan gerahanmu
Demi menghidupi anak dan istrimu

Aku tak dapat menemuimu kala itu
Aku lebih memilih duduk di rumahmu
memandangimu
dan menatapmu dari kejauhan
 kesedihanku tertancap, menusuk kedalam sanubariku
air mata mengalir dan menetes tanpa kusadari

Ayah, selama ini aku memandangmu sebelah mata
Kebencian menjadi raja bagiku dikala engkau melarangku ini dan itu
Aku mematahkan rembulan yang engkau berikan
Aku mengubur bintang hingga tak dapat bersinar lagi

Malamku benar-benar sepi
Engkau telah menghilang dari pandanganku
Namun langkahku tak gelap lagi Ayah
Jelanku telah diterangi oleh jiwamu yang suci
Menyelimutiku dengan  kehangatan dalam dinginku
Memberikan warna dari setiap persinggahanku.




Adhy Wj

SEPEDA TUA

Engkau mengayuh sepedamu dikala itu
Engkau menghirup udara pagi, siang, sore bahkan malam bersama sepeda tua itu
Menyusuri jalan bebatuan, Melewati lumpur yang basah
Hingga terkadang engkau lebih memilih berhenti lalu engkau beriringan bersamanya

Kala itu, engaku mengajakku mengelilingi desa dengan sepedamu
Membawaku ikut serta menikmati sepeda tua kebanggaanmu
Bahagia, senang kurasakan waktu itu
Seharian kita bersama
Kulebih dekat denganmu karena sepeda tua itu

Hari berganti hari engkau mulai lupa padanya
Sepeda tua engkau tinggalkan sendiri dikolom rumahmu
Tak terawat bahkan jaring laba-laba dan debu menutupi wujudnya
Hingga memudarkan keindahannya

Sepeda tua itu engkau ganti dengan kendaraan yang lebih mewah menurutmu
Bahkan tak pernah lagi engkau lirik
Dia sendiri di sana
Hanya berteman dengan beberapa barang bekas yang tak kau gunakan lagi

Aku merindukan sepeda tua itu
Aku merindukan keceriaan ketika kecil dulu
Aku merindukan kedekatan kita yang telah hilang
Hilang bersama sepeda kebanggaanmu

Yang kau biarkan hancur hingga tak dapat kugunakan lagi.




Adhy Wj

HATIKU MENANGIS

Aku mencintaimu di ujung jalanku
beranjak meninggalkan segala kenangan yang mewarnai langkah kita
angin berdesir berhembus menemani malam
tetesan hujan semakin menggelora, merindu laut yang menantinya

langit tak secarah kemarin
mentari berkeliaran dibalik awan
tatapan ini semakin pudar
saat mata hatiku redup tak bercahaya

aku menerobos kegelapan tanpa sinarmu
saat hujan melambaikan kekeringan
ku berdiri dibalik lamunan
memimpikan kekasihku yang tak kunjung pulang

engkau langsana pelangi yang menghibur langit saat menangis
engkau laksana setetes air yang memberi pengharapan saat bungaku layu diseberang
ilusiku berimajinasi
selaksa mencari cinta dibalik kebencian

hari semakin berlalu
usiaku tak lagi muda untuk menunggumu Sayang
biarlah engaku bersama kekasihmu

menjalini kisah asmara seperti halnya ketika kita masih muda dulu.




Adhy Wj
 

Total Pageviews

Pages