Aku
merindukannya seperti bumi merindukan bintang dimusim hujan. Senandung malam
berirama diantara nada-nada piawai
pujangga, berselimut riuh dengung-dengung nyamuk yang berpesta.
Malam itu ketika orang-orang telah nyenyak dalam
tidurnya, ketika yang lewat depan rumah hanyalah petugas penjaga malam di
kompleks dan yang terdengar hanyalah suara gitar dan nyanyian dari sekelompok
pemuda dari lorong sebelah yang mencoba membelah sunyinya malam. Tak satupun
bintang yang berani menampakkan dirinya dilangit malam ini bahkan rembulan pun
tak seterang biasanya.
Jam kini menunjukkan pukul 01.45, Tak terasa kopi
panas yang ada didepanku kini mulai dingin
, pembicaraan kami pun semakin berlanjut seolah tak menghiraukan larutnya malam. Sesekali lelaki itu meneguk kopinya sambil mengeleng-gelengkan kepala, dia bingung bahkan benar-benar bingung, sangat Nampak dari raut wajahnya seolah-olah permasalahan yang dihadapinya tak akan lagi menemukan jalan keluar.
, pembicaraan kami pun semakin berlanjut seolah tak menghiraukan larutnya malam. Sesekali lelaki itu meneguk kopinya sambil mengeleng-gelengkan kepala, dia bingung bahkan benar-benar bingung, sangat Nampak dari raut wajahnya seolah-olah permasalahan yang dihadapinya tak akan lagi menemukan jalan keluar.
Dia adalah sahabatku, tepatnya teman sekelasaku di bangku
kuliah. Awalnya dia mengajakku kerumahnya untuk ngopi bareng, ya..
hitung-hitung dia menawarkan kopi gratis untukku malam ini dan ku rasa ini
memang kopi yang pas untuk menemani pembicaraan kami malam ini, segelas kopi
asli dari tanah toraja.
“Dia marah kepadaku bro, bahkan ketika saya ke
kantornya kemarin sore dia tak ingin menemuiku lagi”, terdengar desahan suara
tepat disampingku dengan segelas kopi yang masih ditangannya sambil menundukkan
kepala. “saya tak menyangka permasalahannya akan serumit ini”, lanjutnya.
“Ya sabar aja bro”, kataku mencoba menenangkannya.
“kupikir ini hanya miss komunikasi saja, besok-besok ketika kau jelaskan
kupikir dia akan mengerti”. Sedikit menasehatinya.
Namanya Pandi, saat ini dia sedang mencintai seorang
wanita yang merupakan teman sekelas kami, awalnya mungkin berjalan dengan baik
namun ketika beredar informasi bahwa sebelum dia menyukai Widya (cewe yang
disukainya saat ini) dia telah menyukai gadis lain yang juga merupakan sahabat
dari Widya, pada saat itulah drama percintaan dimulai meski tak seindah dari
kata cinta itu sendiri.
“Saya benar-benar bingung bro”, katanya. “saya tidak
tahu harus bagaimana, jangankan membuatnya percaya atau yakin dengan apa yang
kukatakan bertemu denganku saja dia tak ingin”.
“Memangnya apa sih pokok permasalahnnya”? tanyaku.
Dengan sepintas dia menjawab. “kan gini, pernah
suatu hari saya berbicara sama Dini (sahabat Widya), saya mempertanyakan karakter
dari Widya dan apakah dia sudah punya pacar atau belum, Dini mengatakan bahwa dia
tidak bisa menjelaskan tentang karakter Widya karena orangnya lebih tertutup
diantara sahabatnnya. Dia hanya memberikan solusi kepada saya agar mendingan
mendekati Mitha yang merupakan sahabat mereka. Sementara saya telah mengatakan
bahwa dari awal saya menyukai Widya bukannya Mitha. Terus seminggu setelah saya
berbicara dengan Dini tiba-tiba mencul gosib bahwa saya menyukai Mitha, dan
mungkin tak lain yang menyebarkan gosib itu adalah Dini karena selama ini saya
tak begitu dekat dengan Mitha”.
“Sebenarnya waktu itu permasalah ini tidak begitu
besar, namun ketika berangkat mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di
Kabupaten Soppeng disanalah semua menjadi kacau, gosib yang awalnya sempat
tenggelam kini kembali muncul dipermukaan bahkan semakin ganas, dilokasi KKN
saya mencoba mendekati Widya dan mungkin kau tahu bahwa kubenar-benar
menyukainya. Sikapnya juga baik terhadapku dan saya merasa nyaman didekatnya
karena dia merupakan wanita yang ku idamkan”. Kata Pandy.
Saya semakin larut mendengarkan ceritanya sambil
meneguk segelas kopi yang kini telah dingin, permasalah ini benar-benar rumit
(kataku dalam hati).
“Terus mengapa kamu tidak terus mendekatinya bro,
kalau memang kamu menginginkannya”? tanyaku dalam penasaran.
“Saya sih inginnya begitu bro” kata pandy. “tapi
bagaimana ya, “sikap Mitha benar-benar lain terhadapku, bahkan sesekali dia
bertingkah aneh, mulai dari nelpon tengah malam yang begitu lama dan itu
bukanlah kebiasaannya sampai pada perkataannya yang seperti menyindirku, bahkan
dia tidak ingin dekat lagi denganku sementara kami satu posko di tempat KKN.
Hari demi hari berlanjut seperti itu, dan ini membuatku bingung”. Waktu itu
Widya masih sabar dan terkadang tak ingin menghiraukannya, sampai kami pulang
KKN kondisi ini masih sama.
“Tapi kamu tahu bro ? ketika pulang dari tempat KKN
dan sampai di Makassar, Widya malah dijauhi oleh sahabatnya kecuali Wilda yang
terkadang netral antara Widya dan Mitha, sementara yang lain malah memihak kepada
Mitha. Sahabat-sahabatnya pun menyalahkanku, dan mereka menganggap bahwa sayalah
penyebab dari perpecahan mereka, mereka menganggap bahwa saya memang berniat
menghancurkan persahabatan mereka karena tidak konsisten dengan perasaanku,
menyukai Mitha lalu kemudian menyukai Widya, itu yang mereka permasalahkan,
sementara dari awal saya pernah mengatakan kepada Dini bahwa yang saya suka itu
adalah Widya dan tak memiliki perasaan sedikitpun terhadap Mitha”. Seperti itulah
ceritanya bro (kata pandi dengan penjelasan yang begitu detail)
“betul-betul rumit bro” kataku “Tapi gini deh, coba
besok atau kapan-kapan kau temui Mitha lalu kemudian kau jelaskan kepadanya
tentang hal yang sebenarnya, kamu harus membuat Mitha memahami hal yang
sebenarnya, katakan bahwa bukan dia yang kau suka dan bahkan tidak pernah
memiliki perasaan kepadanya, informasi yang tersebar kepada anak-anak itu
hanyalah gosib yang sangat tidak benar, yakinkan kepada dia bahwa ini hanya
kesalahpahaman. Kamu harus menjelasakan dengan baik sehingga tidak membuat Mitha semakin marah dan malah mempersulit permasalahan ini”.
“setelah itu kamu kemudian menemui Widya, hal yang
sama kamu harus menjelaskan kepadanya tentang hal yang sebenarnya. Sebisa
mungkin kamu membuatnya percaya, lalu kemudian kamu perbaiki hubunganmu
dengannya, baikan aja dulu, lalu kemudian kamu pertemukan antara Widya dan Mitha karena mereka ini sahabatan bro, mereka hanya termakan gosib sehingga seperti
ini. Ketika kesalahpahaman ini terungkap kupikir semua akan baik seperti
semula, terkait dengan sahabatnya yang lain kupikir hanya ngekor aja, mereka
membuat persepsi sendiri karena tidak mengetahui permasalahan, tapi ketika Widya dan Mitha baikan, maka semua pun itu baikan.
Malam semakin larut, suara gitar dan nyanyian dari
lorong sebelah pun kini telah termakan dinginnya malam, Benar-benar sunyi.
Gelas yang ada didepanku pun kini telah kosong, ku pandangi lagi yang gelap dan
mencoba merasakan tentang pembicaraan kami barusan. Terkadang permasalah memang
muncul dari suatu hubungan, tugas kita ada berusaha untuk mencari jalan keluar
dari permasalah itu bukannya malah lari atau meninggalkannya.
No comments:
Post a Comment