About

Thursday, June 26, 2014

BAB III. Strategi Komunikasi Publik


A.    Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang menggambarkan tentang permasalahan yang dikaji, dengan menggunakan metode ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang strategi kantor pelayanan pajak pratama Makassar selatan dalam penyampaian informasi kepada masyarakat umum.
Penelitian ini mengkaji tentang strategi komunikasi publik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat oleh Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan. Fokus penelitian adalah proses penyampaian informasi dengan berbagai media yang ada tanpa mengkaji tentang respon masyarakat.
B.     Deskripsi Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan Jl. Urip Sumohardjo km 4 GKN I Sulawesi Selatan Telepon: 441680, 441681 Fax: 441259
C.    Sumber Data dan Jenis Data

24
Jenis data dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan secara langsung dari informan dengan menggunakan teknik wawancara dan pengamatan. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari pengkajian bahan pustaka berupa buku-buku, dokumen-dokumen pada lokasi penelitian yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, maupun melalui peraturan perundang-undangan.
D.    Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus
1.      Fokus Penelitian
Aspek yang dikaji dalam penelitian ini adalah ”Peranan Strategi Komunikasi Publik dalam Pemberian Informasi Kepada Masyarakat pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan”. Hal tersebut akan menggambarkan upaya yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak dalam hal ini Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan dalam memberikan informasi kepada masyarakat umum sebagai calon wajib pajak maupun wajib pajak yang telah mendaptar agar memperoleh informasi dan pengetahuan terkait perpajakan

2.      Deskripsi Fokus
Untuk menghindari terjadinya interpretasi yang bermacam-macam dan untuk memperjelas permasalahannya yang akan dikaji secara empiris dalam penelitian ini, maka perlu diberikan penegasan secara operasional.
a.       Komunikasi suatu proses
Komunikasi merupakan serangkaian upaya atau proses yang terjadi secara berurutan (ada tahapan) serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurung waktu tertentu. Sebagai suatu proses, komunikasi tidak “statis”, tetapi “dinamis” dalam arti akan selalu mengalami perubahan dan berlangsung terus menerus. Proses komunikasi melibatkan banyak faktor dan unsur. Faktor-faktor dan unsur-unsur yang dimaksud antara lain dapat mencakup pelaku atau peserta, pesan (melalui bentuk, isi, dan cara penyampaiannya), saluran atau alat yang dipergunakan menyampaikan pesan, waktu, tempat, hasil atau akibat yang terjadi, serta  situasi atau kondisi pada saat berlangsungnya proses komunikasi. Sebagai suatu proses, suatu komunikasi akan terus berkembang dan mengalami perubahan sehingga tidak staknan dalam satu kondisi.
b.      Komunikasi suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan.
Komunikasi merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan secara sadar, disengaja serta sesuai dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya. Pengertian “sadar” di sini menunjukkan bahwa kegiatan komunikasi yang dilakukan seseorang sepenuhnya berada dalam kondisi mental-psikologis yang terkandalikan atau terkontrol, bukan dalam keadaan “mimpi”.disengaja maksudnya bahwa komunikasi yang dilakukan memang sesuai dengan komauandari pelakunya. Sementara tujuan menunjuk pada hasil atau akibat yang ingin dicapai. Tujuan komunikasi mencakup banyak hal tergantung dari keinginan atau harapan dari masing-masing pelakunya.
c.       Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat
Kegiatan komunikasi akan berlangsung baik apabila pihak-pihak yang berkomunikasi, dua orang atau lebih, sama-sama ikut terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian yang sama terhadap topik pesan yang dikomunikasikan. Jika suatu pekerjaan tentunya akan berjalan dengan baik apabila dari kedua pihak saling bekerjasama, baik dari segi penyampaian informasi sampai pada proses pelaksanaan.
d.      Komunikasi bersifat simbolis
Komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang. Lambang yang paling umum digunakan dalam komunikasi antar manusia adalah bahasa verbal dalam bentuk kata-kata, kalimat-kalimat, angka-angka, simbol-simbol atau tanda-tanda lainnya. Bahasa verbal yang digunakan  untuk keperluan  membujuk atau meminta tolong, tentunya akan berbeda dengan bahasa verbal dengan tujuan untuk memerintah atau memaksa. Perbedaan tidak hanya menyangkut kata-kata yang digunakan, tetapi juga nada atau intonasinya. Selain bahasa verbal juga ada lambang-lambang yang bersifat nonverbal yang dapat dipergunakan dalam komunikasi seperti sastra (gerakan tangan, kaki, atau bagian lainnya dari tubuh), warna, sikap duduk atau berdiri, jarak, dan berbagai bentuk lambang lainnya.
e.       Komunikasi bersifat transaksional
Dalam proses komunikasi, dituntut adanya tindakan yaitu memberi dan menerima. Kedua tindakan tersebut tentunya perlu dilakukan secara seimbang atau profesional oleh masing-masing pelaku yang terlibat dalam proses komunikasi. Apa yang masayarakat atau khalayak terima, nilai besar kecilnya tergantung dari apa yang komunikator sampaikan atau berikan. Hal ini tidak terlepas pada tujuan yang diharapkan. Tujuan yang diharapkan dari tindakan komunikasi yang dilakukan tergantung pada cara kita melakukan tindakan komunikasi itu sendiri. Berbicara tentang “transaksional” berarti menunjuk pada suatu kondisi bahwa keberhasilan komunikasi tidak hanya ditentukan oleh salah satu pihak, tetapi oleh kedua pihak yang terlibat dalam proses komunikasi. Ini berarti bahwa komunikasi akan berhasil apabila kedua belah pihak yang terlibat mempunyai kesepakatan tentang hal-hal yang dikomunikasikan. Semakin besar informasi yang diberikan maka semakin besar pulan timbal balik dari penerima informasi
f.       Peggunaan Media Komunikasi
Dalam proses komunikasi, seorang komunikator tidak staknan pada kondisi yang sama, tetapi bagaimana berupaya meningkatkan jangkauan dari pesan yang ingin disampaikan. Karena dalam hal komunikasi, berarti berupaya untuk menembus faktor waktu  dan ruang. Seorang pelaku komunikasi tidak harus berada pada suatu kondisi atau tempat yang sama, tetapi berupaya memanfaatkan perkembangan media dalam proses komunikasi, namun yang pasti, seorang komunikator seharusnya mampu melibatkan semua media komunikasi agar pesan atau berita yang ingin disampaikan kepada khalayak atau masyarkat umum dapat sampai atau diterima secara cepat dan tepat. Dalam hal ini, penerima informasi dapat memperoleh informasi kapan saja dan dimana saja tanpa harus menunggu waktu dan kondisi tertentu, hal ini tidak lepas dari penggunaan media komunikasi yang semakin berkembang hari ini terutama pemanfaatan media internet.
E.     Instrument Penelitian
Instrument utama adalah peneliti sendiri dengan menggunakan alat bantu handphone sebagai alat perekam, Kamera Digital, dan menggunakan catatan lapangan yaitu dengan mencatat data-data yang terkait dengan penelitian yang ditemukan dilapangan.
F.     Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam rangka Penelitian ini, maka Peneliti menempuh berbagai teknik pengumpulan data, yaitu:
1.      Observasi
Teknik ini merupakan teknik pertama, dalam arti sebagai langkah awal dalam mengadakan perencanaan penelitian. Dengan observasi dapat menemukan hal-hal yang berkembang pada kantor yang menjadi obyek penelitian.
2.      Wawancara
Teknik ini dilakukan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan, wawancara dilakukan secara langsung bertatap muka dengan subjek penelitian, yakni Karyawan KPP Pratama Makassar Selatan. Wawancara ini dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi yang sesuai dengan topik yang dibahas. Wawancara dalam penelitian ini dikombinasikan dengan observasi dan dokumentasi.
Peneliti melakukan wawancara dengan subjek penelitian. Wawancara bersifat terstruktur dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun secara sistematis dan lengkap. Namun, tidak menutup kemungkinan ada pengembangan pertanyaan pada saat wawancara guna untuk mengkaji lebih dalam terkait informasi yang diberikan oleh subjek penelitian.
3.      Angket
Teknik ini dimaksudkan untuk mendukung teori dan hasil penelitian. Angket yang digunakan sifatnya terbuka sehingga responden tidak terikat pada pilihan jawaban yang disajikan oleh peneliti melainkan dengan menguraikan jawaban berdasarkan pertanyaan.
4.      Dokumentasi
Teknik ini digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dengan teknik pengumpulan data lainnya, seperti catatan-catatan, laporan (dokumen) yang erat kaitannya dengan komunikasi dalam meningkatkan penyebaran infornasi kepada masyarakat umum. Dokumentasi ini bisa berupa gambar, foto kegiatan, serta data yang terkait dari fokus penelitian
G. Teknik Analisis Data
1.      Analisis sebelum di lapangan
Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun demikian fokus  penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti di lapangan.
2.      Analisis selama di lapangan Model Miles dan Hubeman
Proses analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Miles dan Huberman. Dalam model ini, analisis data dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus baik dalam proses pengumpulan data maupun setelah pengumpulan data selesai dilakukan. Selanjutnya, analisis data yang dilakukan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Model analisis data tersebut dapat digambarkan seperti pada gambar:


a.    Reduksi data, yaitu membuat rangkuman, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.
b.    Penyajian data, dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya.
c.    Kesimpulan dan verifikasi, yaitu menarik kesimpulan dari permasalahan sehingga memungkinkan verifikasi selama penelitian berlangsung. Kesimpulan yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.
Bogdan dalam Sugiyono (2003: 88) mengemukakan bahwa:
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Oleh karena itu sebelum data dianalisis terlebih dahulu diolah secara ringkas penyusunan yang dimulai dari menulis hasil pengamatan, wawancara, mengklasifikasikan, mereduksi dan menyajikan data agar dapat ditafsir dan dianalisa secara deduktif.
Konsekuensi dari hal tersebut maka pengumpulan dan analisis data harus berjalan pada waktu yang bersamaan. Dengan demikian tehnik yang dipakai dalam pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu data yang berupa konsep-konsep dan pernyataan-pernyataan yang dianalisis dengan menggunakan pendekatan Deskriptif kualitatif, analisis data hasil penelitian bersifat naratif atau dengan kata lain menceritakan secara faktual mengenai Strategi komunikasi publik dalam pemberian informasi kepada masyarakat pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan.
E.     Pengecekan Keabsahan Temuan
Agar diperoleh temuan dan interpretasi yang absah, maka perlu diteliti kredibilitasnya dengan menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:        
a.    Perpanjangan pengamatan, Melakukan pengamatan dan wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru.
b.   Meningkatkan ketekunan, Melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan, maka peneliti dapat melakukan pengecekan kembali apakah data yang telah ditemukan  salah atau benar.

c.    Triangulasi, Pengecekan data dengan cara membandingkan data, membandingkan keadaan dengan perspektif seseorang dan membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen.

No comments:

 

Total Pageviews

Pages