A.
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian
ini merupakan jenis penelitian
kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang
menggambarkan tentang permasalahan yang dikaji, dengan menggunakan metode ini
diharapkan dapat memberikan gambaran tentang strategi kantor
pelayanan pajak pratama Makassar selatan dalam penyampaian informasi kepada
masyarakat umum.
Penelitian
ini mengkaji tentang strategi
komunikasi publik dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat oleh Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Makassar Selatan. Fokus penelitian adalah proses penyampaian informasi dengan
berbagai media yang ada tanpa mengkaji tentang respon masyarakat.
B.
Deskripsi Lokasi Penelitian
Lokasi
penelitian dilakukan di Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Makassar Selatan Jl. Urip
Sumohardjo km 4 GKN I Sulawesi Selatan Telepon: 441680, 441681 Fax:
441259
C.
Sumber Data dan
Jenis Data
24
|
D. Fokus Penelitian dan Deskripsi
Fokus
1.
Fokus
Penelitian
Aspek yang
dikaji dalam penelitian ini adalah ”Peranan Strategi Komunikasi Publik dalam Pemberian
Informasi Kepada Masyarakat pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar
Selatan”. Hal tersebut akan menggambarkan upaya yang dilakukan oleh Direktorat
Jenderal Pajak dalam hal ini Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan
dalam memberikan informasi kepada masyarakat umum sebagai calon wajib pajak
maupun wajib pajak yang telah mendaptar agar memperoleh informasi dan
pengetahuan terkait perpajakan
2.
Deskripsi Fokus
Untuk
menghindari terjadinya interpretasi yang bermacam-macam dan untuk memperjelas
permasalahannya yang akan dikaji secara empiris dalam penelitian ini, maka
perlu diberikan penegasan secara operasional.
a. Komunikasi suatu proses
Komunikasi merupakan serangkaian upaya
atau proses yang terjadi secara berurutan (ada tahapan) serta berkaitan satu
sama lainnya dalam kurung waktu tertentu. Sebagai suatu proses, komunikasi
tidak “statis”, tetapi “dinamis” dalam arti akan selalu mengalami perubahan dan
berlangsung terus menerus. Proses komunikasi melibatkan banyak faktor dan unsur. Faktor-faktor dan unsur-unsur yang dimaksud antara lain
dapat mencakup pelaku atau peserta, pesan (melalui bentuk, isi, dan cara
penyampaiannya), saluran atau alat yang dipergunakan menyampaikan pesan, waktu,
tempat, hasil atau akibat yang terjadi, serta
situasi atau kondisi pada saat berlangsungnya proses komunikasi. Sebagai
suatu proses, suatu komunikasi akan terus berkembang dan mengalami perubahan
sehingga tidak staknan dalam satu kondisi.
b. Komunikasi suatu upaya yang disengaja serta mempunyai
tujuan.
Komunikasi merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan secara
sadar, disengaja serta sesuai dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya.
Pengertian “sadar” di sini menunjukkan bahwa kegiatan komunikasi yang dilakukan
seseorang sepenuhnya berada dalam kondisi mental-psikologis yang terkandalikan
atau terkontrol, bukan dalam keadaan “mimpi”.disengaja
maksudnya bahwa komunikasi yang dilakukan memang sesuai dengan komauandari
pelakunya. Sementara tujuan menunjuk pada hasil atau akibat yang ingin dicapai.
Tujuan komunikasi mencakup banyak hal tergantung dari keinginan atau harapan
dari masing-masing pelakunya.
c. Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama
dari para pelaku yang terlibat
Kegiatan komunikasi akan berlangsung baik apabila
pihak-pihak yang berkomunikasi, dua orang atau lebih, sama-sama ikut terlibat
dan sama-sama mempunyai perhatian yang sama terhadap topik pesan yang
dikomunikasikan. Jika suatu pekerjaan tentunya akan
berjalan dengan baik apabila dari kedua pihak saling bekerjasama, baik dari
segi penyampaian informasi sampai pada proses pelaksanaan.
d. Komunikasi bersifat simbolis
Komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan yang
dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang. Lambang yang paling umum
digunakan dalam komunikasi antar manusia adalah bahasa verbal dalam bentuk
kata-kata, kalimat-kalimat, angka-angka, simbol-simbol atau tanda-tanda lainnya. Bahasa verbal yang
digunakan untuk keperluan membujuk atau meminta tolong, tentunya akan
berbeda dengan bahasa verbal dengan tujuan untuk memerintah atau memaksa. Perbedaan tidak hanya menyangkut kata-kata yang
digunakan, tetapi juga nada atau intonasinya. Selain bahasa verbal juga ada
lambang-lambang yang bersifat nonverbal yang dapat dipergunakan dalam komunikasi
seperti sastra (gerakan tangan, kaki, atau bagian lainnya dari tubuh), warna,
sikap duduk atau berdiri, jarak, dan berbagai bentuk lambang lainnya.
e. Komunikasi bersifat transaksional
Dalam proses komunikasi, dituntut adanya tindakan yaitu
memberi dan menerima. Kedua tindakan tersebut tentunya perlu dilakukan secara
seimbang atau profesional oleh masing-masing pelaku yang terlibat dalam proses
komunikasi. Apa yang masayarakat atau khalayak terima, nilai besar kecilnya
tergantung dari apa yang komunikator sampaikan atau berikan. Hal ini tidak
terlepas pada tujuan yang diharapkan. Tujuan yang diharapkan dari tindakan
komunikasi yang dilakukan tergantung pada cara kita melakukan tindakan komunikasi
itu sendiri. Berbicara tentang “transaksional” berarti menunjuk pada suatu
kondisi bahwa keberhasilan komunikasi tidak hanya ditentukan
oleh salah satu pihak, tetapi oleh kedua pihak yang terlibat dalam
proses komunikasi. Ini berarti bahwa komunikasi akan berhasil apabila kedua
belah pihak yang terlibat mempunyai kesepakatan tentang hal-hal yang
dikomunikasikan. Semakin besar informasi yang diberikan maka
semakin besar pulan timbal balik dari penerima informasi
f. Peggunaan
Media Komunikasi
Dalam proses komunikasi, seorang komunikator tidak
staknan pada kondisi yang sama, tetapi bagaimana berupaya meningkatkan
jangkauan dari pesan yang ingin disampaikan. Karena dalam hal komunikasi,
berarti berupaya untuk menembus faktor waktu
dan ruang. Seorang pelaku komunikasi tidak harus berada pada suatu
kondisi atau tempat yang sama, tetapi berupaya memanfaatkan perkembangan media
dalam proses komunikasi, namun yang pasti, seorang komunikator seharusnya mampu
melibatkan semua media komunikasi agar pesan atau berita yang ingin disampaikan
kepada khalayak atau masyarkat umum dapat sampai atau diterima secara cepat dan
tepat. Dalam
hal ini, penerima informasi dapat memperoleh informasi kapan saja dan dimana
saja tanpa harus menunggu waktu dan kondisi tertentu, hal ini tidak lepas dari
penggunaan media komunikasi yang semakin berkembang hari ini terutama
pemanfaatan media internet.
E. Instrument Penelitian
Instrument
utama adalah peneliti sendiri dengan menggunakan alat bantu handphone sebagai alat perekam, Kamera Digital,
dan menggunakan catatan lapangan yaitu dengan mencatat data-data yang terkait
dengan penelitian yang ditemukan dilapangan.
F.
Teknik
dan Prosedur Pengumpulan Data
Untuk
memperoleh data yang dibutuhkan dalam rangka Penelitian ini, maka Peneliti
menempuh berbagai teknik pengumpulan data, yaitu:
1. Observasi
Teknik ini merupakan
teknik pertama, dalam arti sebagai langkah awal dalam mengadakan perencanaan
penelitian. Dengan observasi dapat menemukan hal-hal yang berkembang pada kantor
yang menjadi obyek penelitian.
2. Wawancara
Teknik ini dilakukan
Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Makassar Selatan, wawancara dilakukan secara langsung
bertatap muka dengan subjek penelitian, yakni Karyawan KPP Pratama Makassar Selatan.
Wawancara ini dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi yang sesuai
dengan topik yang dibahas. Wawancara dalam penelitian ini dikombinasikan dengan
observasi dan dokumentasi.
Peneliti
melakukan wawancara dengan subjek penelitian. Wawancara bersifat terstruktur dengan
menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun secara sistematis dan lengkap.
Namun,
tidak menutup kemungkinan ada pengembangan pertanyaan pada saat wawancara guna
untuk mengkaji lebih dalam terkait informasi yang diberikan oleh subjek
penelitian.
3.
Angket
Teknik
ini dimaksudkan untuk mendukung teori dan hasil penelitian. Angket yang
digunakan sifatnya terbuka sehingga responden tidak terikat pada pilihan
jawaban yang disajikan oleh peneliti melainkan dengan menguraikan jawaban
berdasarkan pertanyaan.
4. Dokumentasi
Teknik ini digunakan
untuk melengkapi data yang diperoleh dengan teknik pengumpulan data lainnya,
seperti catatan-catatan, laporan (dokumen) yang erat kaitannya dengan
komunikasi dalam meningkatkan penyebaran
infornasi kepada masyarakat umum. Dokumentasi ini bisa berupa gambar, foto
kegiatan, serta data yang terkait dari fokus penelitian
G. Teknik Analisis Data
1. Analisis
sebelum di lapangan
Penelitian kualitatif telah
melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap
data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun
demikian fokus penelitian ini masih
bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti di lapangan.
2. Analisis
selama di lapangan Model Miles dan Hubeman
a.
Reduksi data, yaitu membuat rangkuman,
memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema
dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya.
b.
Penyajian data, dalam penelitian
kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,
hubungan antar kategori dan sejenisnya.
c.
Kesimpulan dan verifikasi, yaitu
menarik kesimpulan dari permasalahan sehingga memungkinkan verifikasi selama
penelitian berlangsung. Kesimpulan yang dikemukakan masih bersifat sementara,
dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya.
Bogdan dalam
Sugiyono (2003: 88) mengemukakan bahwa:
Analisis data
adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga mudah dipahami
dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan
dengan mengorganisasikan data, ke dalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada
orang lain.
Oleh karena itu sebelum data dianalisis
terlebih dahulu diolah secara ringkas penyusunan yang dimulai dari menulis
hasil pengamatan, wawancara, mengklasifikasikan, mereduksi dan menyajikan data
agar dapat ditafsir dan dianalisa secara deduktif.
Konsekuensi
dari hal tersebut maka pengumpulan dan analisis data harus berjalan pada waktu
yang bersamaan. Dengan demikian tehnik yang dipakai dalam pengumpulan data
dalam penelitian ini yaitu data yang berupa konsep-konsep dan
pernyataan-pernyataan yang dianalisis dengan menggunakan pendekatan Deskriptif
kualitatif, analisis data hasil penelitian bersifat naratif atau dengan kata
lain menceritakan secara faktual mengenai Strategi komunikasi publik dalam pemberian informasi
kepada masyarakat pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan.
E. Pengecekan Keabsahan Temuan
Agar
diperoleh temuan dan interpretasi yang absah, maka perlu diteliti
kredibilitasnya dengan menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:
a.
Perpanjangan
pengamatan, Melakukan pengamatan dan wawancara lagi dengan sumber data yang
pernah ditemui maupun yang baru.
b. Meningkatkan ketekunan, Melakukan
pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan, maka peneliti dapat
melakukan pengecekan kembali apakah data yang telah ditemukan salah atau benar.
c. Triangulasi, Pengecekan data dengan cara
membandingkan data, membandingkan keadaan dengan perspektif seseorang dan
membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen.
No comments:
Post a Comment