Saya bukanlah sosok yang begitu berani dan mampu
berdiri ditengah ganasnya kota Makassar
Meski Dengan gagah dan rasa bangga ku
alihkan perhatian setiap orang yang lewat di jalan Andi Pangeran Pettarani.
Sejuta persoalan menjadi kenangan selama ku
diciptakan di gunung sari baru Makassar
Keterlambatan dengan alasan dana yang tak
mencukupi menjadi sarapanku dipagi yang ramai.
Tak jarang pula terikan para demonstran
mengguncang dalam tidurku.
Meski sejuta persoalan yang muncul karenaku,
namun ku berani untuk berdiri karena ku tahu begitu banyak yang menginginkanku
Terkadang ku marah karena ku diperlakukan tak
sesuai dengan kodratku, ku hanya pinisi yang baru mencoba untuk berlayar namun
ku harus menyaksikan kejadian mencekam karena pengunjungku harus tewas di
tangah menikmati keindahanku oleh serangan orang tak dikenal malam itu.
Saya pun terdiam karena begitu banyak yang
menyalahkanku, ku dianggap penyebab sehingga gedung plamboyan tak terurus lagi,
gedungnya yang mulai rapu dan taman FIS yang dulunya indah kini tak hijau lagi.
Yang ada hanya sampah yang berserakam di sekitarnya.
Aku hanyalah pinisi yang mulai berlayar, tapi
mengapa deruan ombak begitu keras menerpaku, ku tak ingin tenggelam di tepi
harapan para mahasiswa baru. Yang datang dari kampung halaman karena
ketertarikannya kepadaku.
Dan
aku hanyalah finisi yang tak ingin mengecawakan mereka.
1 comment:
tidak berhasil d terbitkan.. sayang sekali..
Post a Comment