Akhir-akhir
ini dia kembali mewarnai hariku, senyumnya kembali terpancar dari raut wajah
indah yang berada tepat dihadapanku. Dia kembali mengisi hari-hariku setalah
sekian lama menghilang entah kemana. Hadirnya pun tak kuduga bahkan tak tahu
hingga seperti ini, namun tiba-tiba saja dia hadir didekatku.
Hhhhhmmm...
dia begitu perhatian, saya mulai curiga, akankah tetap bertahan seperti ini ?
karena yang ku tahu, sifatnya yang perhatian seperti ini tak pernah bertahan
lama. Ah.. terserah deh, kalaupun dia harus marah kembali, setidaknya jalani
saja hari ini.
“Di
mana“? Tanya dia lewat pesan singkat
“Di
Kampus, sementara ada kuliah..” jawabku
“Ow..”
itu kan,
baru saja saya puji tentang sifatnya yang perhatian, eh.. kembali lagi dia
kirim pesan yang singkat sekali...:(
hari
sudah sore, setalah pulang kuliah rencana dia mau menemaniku kerumah temannya
untuk meminjam
buku mata kuliah, karena ada tugas yang harus saya selelaikan malam ini. Kali ini saya yang menjempunya di rumah. Sesampai di sana, tampak dia sudah siap untuk berangkat, sehingga tak perlu menunggu waktu lama, sesampai disana pun kami langsung berangkat.
buku mata kuliah, karena ada tugas yang harus saya selelaikan malam ini. Kali ini saya yang menjempunya di rumah. Sesampai di sana, tampak dia sudah siap untuk berangkat, sehingga tak perlu menunggu waktu lama, sesampai disana pun kami langsung berangkat.
Namun
sebelum ini saya sempat berdiri didekatanya depan cermin.
“Kalung
ini saya kenakan atau
lepasa saja”? tanyaku
“dipakai
saja, serasi ko” jawabnya singkat
“habis
dari rumah temanku, langsung ke grahamedia ya, ada novel yang ingin saya beli”.
Lanjutnya sambil bertanya padaku
“iya,
boleh, novel apa”?
“ada
deh.. liat entar aja..”
“hhhmmmmm...”
Kami
pun melewati jalan raya Andi Pangeran Pettarani, kondisi jalanan sore itu macet
seperti biasa, ya.. mungkin karena jam pulang kantor. Dan seperti dugaanku. Dia
selalu saja emosi jika jalanan macet.. ngga bisa apa sabar saja..
Sesampai
di rumah temannya baru merasa lega, tak lama kemudian setelah kirim pesan
singkat, temannya pun keluar menemui kami dan langsung mempersilahkan kami
masuk ke rumahnya. Tak lama duduk di kursi, temannya pun yang bernama Anty
keluar dengan membawa dua gelas minuman dingin, dan kembali kedalam, dalam waktu
yang tak lama kembali keluar menemui kami dengan membawa dua jenis makanan
ringan untuk menemani minuman dingin yang dibawa sebelumnya.
“silakan
diminum” sapanya mempersilakan
“iya
kak” jawabku Dia adalah seniorku,
tepatnya teman sekelas kakakku
“udah,
minum aja, mda usah malu-malu, nah tuh juga kuenya, dari luar kota katanya,
sayang jika dilewatkan” sambung kakakku
sambil bercanda
Saya
hanya menjawab dengan senyuman karena tak tahu harus mengatakan apa, sambil
menikmati minuman, saya perhatikan keseruan pembicaraan mereka berdua, seperti
saja teman yang telah lama tak bertemu.
Setelah
beberapa menit duduk dan menikmati minuman, kami pun pamit karena harus ke toko
buku, apa lagi bertamunya tidak tepat waktu karena pas waktu shalat magrib.
Sesampai
di Mall, kami tak langsung ke grahamedia, tetapi ke ATM centre terlebih dahulu
karena saya tak membawa uang tunai, kami sempat keliling, dan kali ini saya
menikmatinya, dia lebih seru ditemani jalan, dengan candanya sesekali
melengkapi pembicaraan kami,
“kita
foto box yuk”,
“berapa
biayanya” tanyaku kembali
“kurang
tahu juga, kita tanya saja terlebih dahulu”
“nanti
saja, ke grahamedia saja dulu” jawabku
“ow,
ya sudah”
Saya
kembali memperhatikan dia yang sesekali melirik ke toko pakaian yang menjual
kaos bermerk yang tak jauh dari tempat yang kami lewati. Sesampai di
grahamedia, kami langsung ke rak novel, dan sesampai di sana, langsung saja dia
menarik novel yang ada di rak.
“Jadi
itu yang mau dibeli?”
“bukan,
tapi sepertinya yang ini juga menarik”
“judulnya?”
“Memang
Jodoh” karya terakhir dari penulis Siti
Nurbaya”
“coba
saya lihat” seketika saya membaca sinopsis dari novel itu, dan memang menarik,
sebuah novel yang berbicara tentang etnik, dimana pemeran utama yang berasal
dari minangkabau berkesempatan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan
pendidikan luar negeri namun ditolak oleh orang tuanya, orang yang dia harap
untuk mendukukungnya, dan akhirnya pemeran utama tersebut pergi merantau dan
akhirnya menemukan cintanya, dan dia pun menjadi anak yang terbuang demi
memeprtahankan cintanya itu”
Novel
yang sangat menarik perhatianku, setalah membaca sinopsis dari novel tersebut,
dia kembali menyodorkan novel yang lain, “ku kembalikan cintaku” namun tak
sempat ku baca sinopsis dari novel tersebut, kembali dia menyodorkan novel yang
lain.
“Ini
nih yang saya cari, 99 Cahaya dilangit
Eropa”
Dia
sepertinya bahagia sekalai setelah menemukan novel itu, padahal kan banyak
koleksinya,
“jadi
mau beli yang mana” tanyaku
“tunggu
dulu, kita lihat-lihat yang lain”
Kami
beralih ke rak yang lain, dan dengan kocaknya dia menawarkan beberapa novel
yang dari judulnya dapat kuketahui bahwa dia merangkai kata untuk menggodaku.
Saya hanya berdiam diri sambil menikmati senyumannya. “Hhhmmm.. andai dia
seperti ini terus” bisikku dalam hati
“yang
ini juga keren” sambil menawarkan novel
yang baru yang diambil dari rak sebelah
“The Kite Runner, ini adalah salah satu
novel yang ditulis oleh Khaled Hosseini, salah satu novel best seller dunia dan
telah terjual puluhan juta copy dan telah diterjemahkan kedalam 42 bahasa, the kite runner adalah buku pertama dari
tiga buku yang ditulis oleh Khalled Hosseini dan buku ketiganya sudah saya
miliki, dan itupun merupakan novel best seller”
Saya
hanya dia sambil mendengarkan antusias dia menjelaskan, dan sepertinya dia
memang mengetahui banyak hal dari penulis novel tersebut bahkan beberapa
karnyanya.
“sepertinya
saya ingin masukkan novel ini dalam koleksiku” lanjutnya
“coba
saya lihat”, “keren juga” kataku
“iya
dong” singkatnya
Dia
tampak bingung untuk membeli salah satu novel yang ada ditangannya, ada tiga
judul novel yang dia pegang sementara uangnya hanya mampu membayar satu novel
saja..
“tujuan
kesini mau membeli yang mana” tanyaku
“yang
ini” sambil menunjukkan novel dengan sampul merah 99 Cahaya Di langit Eropa
“ya
sudah, beli yang itu saja, dan saya bayar yang ini” sambil menunjuk novel the kite runner yang masih ada ditangannya dan sejak tadi
dipujinya.
“jadi
ingin beli novel juga? Bukannya buku mata kuliah? Tanyanya dengan raut muka menyindir
“iya,
saya jatuh cinta dengan novel ini” jawabku
sambil menarik novel yang masih ditangannya”
“ya
sudah, atau kamu bayar yang ini saja, novel yang berbicara tentang etnik keren
loh”
“tidak
ah, yang the kite runner saja”
mempertegas pilihanku
Setelah
beberapa saat berdiskusi tentang novel yang kami ingin beli, kami langsung
menuju kasir sambil membawa novel masing-masing pilihan kami. Sambil antri di
kasir, tetap saja dengan gaya candanya sesekali menggodaku. Hhmm.. dasar,
sepertinya dia memang memiliki kemampuan untuk meluluhkan hatiku.. ucapku dalam hati.
Kami
pun meniggalkan grahamedia dan menjalan menuruni tangga skalator, sesekali dia
merangkulku dari samping, dan akupun tak mempermasalahkan itu, karena ku tahu
itu merupakan tanda bahwa dia masih nyaman berada didekatku. Dan saya tahu
bahwa dia begitu menyayangiku, bahkan ketika kami tak bersama selama ini.
“oiya
dek, kamu cantik dan serasi sekali dengan jilbab itu”.
Dia kembali melirik dan
menggodaku dengan pujian.
“masa
sih kak”
“iya,
serasi dengan raut wajahmu, dengan kacamatamu, bahkan begitu serasi dengan
senyum itu”
Terangnya sambil
menunjuk kearahku
“Dan
tahu tidak, senyum itulah yang selalu menghangatkan dan membuat nyaman hari-hariku,
dan ingin ku selalu menikmatinya, “saya sayang dek sama kamu”
Sambil
tersenyum dia membawaku larut dalam setiap kalimatnya
“iya
kak, saya tahu itu” seketika ku jawab dan
dengan senyum ku yakinkan akan perasaanku
Dan
dia kembali merangkulku sambil berjalan keluar dari mall menuju parkiran. Dan
kusaksikan bahwa dia menikmati malam ini sama seperti aku yang masih
berkesempatan jalan bersamanya, hal yang selalu ku inginkan ketika dia tak ada
didekatku.
“Aku
pun sangan menyayangimu kak, bahkan lebih dari yang kakak tahu” ku yakinkan diriku dari dalam hati bahkan
saya merasakan hal yang sama seperti yang selalu dia katakan
Adhy Wj
Adhy Wj
No comments:
Post a Comment