About

Sunday, January 26, 2014

MEMANDANGI LANGIT

Langit kembali menangis
memudarkan senyuman mentari pagi ini
Kaki yang hendak kulangkahkan meninggalkan ruangan itu kian terhenti
Pendanganku kembali tertuju diruangan itu
diruangan yang menjadi persembunyian dibalik keganasan Tuhan yang tak lagi mengharap ketenangan dinegeriku.
Ku pandangi langit yang begitu gelap
mengharap ada setitik cahaya yang dapat menggoda mentari untuk kembali bangkit.

Tetasan hujan menari dengan indah
Melambaikan sayup-sayup keheningan
Berirama dengan secerca cahaya petir yang menyambar

Hening, hanya lantunan angin yang menerpa dedaunan
Berbisik dan mencoba memecah keheningan itu
Terdengar olehku bisikan itu,
Dengan nada pelan, “ku telah salah menilai Tuhan”

Hei.. Tuhan tidak ganas,
Tuhan tak per pernah kejam terhadapmu
Apalagi terhadap negeri ini,
Engkaulah makhluk yang ingkar terhadapnya
Yang bisanya merongrong tak tahu diri

Bisikan itu menusuk hatiku
Menampar jiwaku yang kelam ini.
Dan bisakan itu adalah cahaya yang sesungguhnya





Adhy Wj

No comments:

 

Total Pageviews

Pages