About

Sunday, October 27, 2013

Melepas Rinduku

Melepasmu, Bagaikan Melepas Hatiku Didalam Tubuhku. Kehilanganmu Seperti Halnya Duniaku Tak Lagi Bersamaku.

Mungkin itulah kata yang dapat menggambarkan kondisiku saat ini. Betapa sakitnya jika harus kehilangan orang yang begitu kusayangi. Orang yang menjadi penopang hidupku selama ini, orang yang selalu memberiku masukan dan saran ketika ku menemukan jalan buntu. Orang yang menjadi sandaranku dikala aku lemah.

Tak pernah kumenyangkan ternya itu semua hanya bayangan sesaat, dan kini telah berlalu tanpa pesan
terakhir. Hingga kini ku tak dapat berbuat apa-apa bahkan menggerakkan jemariku untuk merangkai kata pun tak dapat lagi kulakukan. Aku begitu lemah tanpanya.

Berjalan mengitari kota Makassar dan mengunjungi beberapa tempat hiburan bukanlah solusi yang dapat mengobati piluku saat ini. Semua hanya kesenangan semata untuk waktu yang singkat, sementara ku tak pernah tahu entah kapan kesedihanku ini akan berakhir.

Dia telah pergi, lebih tepatnya mungkin jika dikatakan kami telah berpisah tepat setahun ketika pertama kali ku mengenalnya. Selama ini berbagai rintangan menyelimuti hubungan kami, permasalahan silih berganti mencoba merobohkan genggaman tangan kami. Namun semua itu dapat ku tepis hingga kami tetap bersama walaupun pernah suatu waktu sempat berpisah namun kami dapat melewatinya.

Dia kini tak lebih dari sosok yang hanya dapat kurindukan, namun meski begitu ku tak dapat berbuat apa-apa, ku ingin sekali mengirimkan pesan singkat kepadanya setidaknya mengetahui kabarnya hari ini atau mungkin mengetahui kesibukannya. Ku hanya titipkan rinduku kepada Tuhan dan kuharap dia baik-baik saja.

Janji yang selama ini ku lontarkan kini bulai ku kubur dalam-dalam bersama kenangan ku selama ini, meski begitu indah namun tak dapat aku simpan selamanya karena hanya akan menjadi bagian yang membuatku tak dapat melupakannya, dia telah jauh, pergi jauh dari hatiku untuk selamanya. Hari-hariku tak lagi berwarna tanpanya, semua terasa jelas ketika dia berpaling melangkahkan kakinya meninggalkanku.
Ku teringat ketika kami menghabiskan waktu bersama dikampus, meski taman kampus tak begitu indah dan tertata dengan baik, namun kami betah disana dan satu-satunya alasan karena dirinya. Didialm ruang berukuran 3 x 3 ini kucoba jadikan istana untuk merenungi kesalahanku, kesalahan yang teramat bodoh kulakukan karena dia yang begitu sabar mendampingiku bahkan ketika ku bimbang pada suatu persoalan dialah yang selalu hadir menopangku dan sekarang ku biarkan pergi bahkan ku minta dia pergi. Sungguh kebodahan yang teramat besar.

Namun itu telah terjadi, dan tak perlu lagi disesali.
Ingatan Lalu

Mencintainya adalah kesempatan yang terindah dalam hidupku.
Meski tak dapat hidup bersama tapi ku sangan bersyukur kepada tuhan karena telah memberiku kesempatan untuk dapat mencintainya dan merasakan pelukannya. Hari demi hari kami lewati bersama, kami bahagia bahkan  bahagia sekali, dia adalah gadis yang begitu indah dimataku sehingga dapat membuatku nyaman berada didekatnya.

Liburan belum lama ini lebih terkesan menurutku, karena pada kesempatan ini dia berhasil saya bawa kerumah, bertemu dengan orang tua dengan secara tidak langsung memperkenalkannya. Saya tinggal di Kabupaten Bantaeng, salah satu Kabupaten yang di Sulawesi Selatan. Selama satu hari kami menghabiskan waktu bersama.

Pagi itu tepatnya pada hari sabtu sebelum saya bawa kerumah, kami sempat ketemu di taman bunga atau oran lebih kenal dengan sebutan pantai lamalaka dia benar-benar datang. Pagi itu kami mulai pembicaraan dan candaan, semua mencair melebur bersama kebahagiaanku dan dilengkapi dengan segelas the susu dan jus buah, pagi itu memang begitu indah. Setelah kami menikmati minuman kami masing-masing kami mulai bergegas meninggalkan taman dan ku ajak dia kerumah, dia sempat ragu karena menurutnya ini adalah kali pertamanya kerumah laki-laki dan merasa beruntung karena lelaki pertama yang berhasi mengajaknya bertemu dengan orang tuaku. Setalah sampai dirumah kami istirahat sejenak sebelum kerumah salah seorang temannya yang ada dibantaeng. Ku begitu menikmati hari itu, sunggu hari yang menyenangkan.
Sesampai di salah satu daerah sebelum sampai dirumah temannya, kami sempat singgah karena menurut temannya, rumahnya agak terpencil jadi kami lebih memilih untuk janjian ditempat lain. Di tempat itupun kami sempat saling bercanda sambil menunggu temannya datang menjemput. Candaan kami berupa taruhan tentang arah mana temmnya akan datang karena kami berada tepat disalah satu persimpangan. Sempat sesekali saya mengerjainnya bahwa temannya telah datang dari arah yang saya pilih dan diapun langsung menoleh, tapi itu hanya candaan. Sekitar 15 menit menunggu temannya pun datang dan kami kerumahnya bersama-sama, memang jarak yang masih lumayan juah.

Dirumah itu kami saling berbagi cerita, tawa dan canda.

Hari sudah sore, dan tiba waktunya kami kembali, sesampai dirumah kami makan siang bersama dengan menu seadanya, tapi dia tak mempermasalahkan hal itu. Malam ini kami berencana pergi nonton konser bersama-sama. Sore ini kami menghabiskan waktu di rumah, mengobrol dan berbagi cerita,  karena kami memang tak sempat bertemu selama seminggu. Seperti biasanya tak ingin genggam tangannya, mencoba merasakan jauh kedalam dirinya, dan pada saat itu kurasakan kenyamanan serta kasih sayangnya. Aku begitu menyayanginya. Rasa sayang yang begitu tulus untukknya.

“Ku harap genggaman tangan ini tak akan pernah terpisahkan dek” itulah kalimat yang selalu ku sampaikan padanya, sebuah harapan dari dalam hatiku. Ku merasakan kelembutan jemarinya sehingga ku tak ingin melepasnya dengan cepat. Ku tatap jauh kedalam matanya dan kembali mengatakan bahwa ku ingin jadikan dia istriku. Pendamping hidupku hingga tua nanti, kucoba yakinkan dirinya sambil mencium keningnya.

Sore itu kami menerawang jauh kedepan, dan kuharap itu dapat tercapai, itu do’aku pada Tuhan. Karena tangan Tuhanlah yang dapat menyatukan kami.

3 comments:

Nur Isra Ahmad said...

Hanya mampu berkomentar...
Boleh jadi kamu menyukai sesuai tapiitu buruk bagimu dan boleh jadi kamu tak menyukainya tapi itu baik bagimu.....

Irma Bahtiar said...

jika bertahan membuatmu terluka...maka pergilah wlupn ingin tetap bersama...

Alonee

Unknown said...

Nur Isra Ahmad
- makasih mba masukannya, sepakat
irma Bahtiar
- iya mba, tetap bertahan pastinya demi rasa sayang

 

Total Pageviews

Pages