About

Tuesday, May 7, 2013

Di Temani Sebungkus Mie Mentah


Mungkin sedikit lucu jika dilihat dari judul dari tulisan ini, tapi ya… kurang lebih seperti itulah kisahku malam ini, tepatnya pada tanggal 08/05/2013 pukul 12.11 malam. saya yang sedang berimajinasi dengan melengkapi tulisan di blog pribadiku
Malam begitu larut untuk keluar mencari makan, yang terdengar hanyalah suara binatang yang mencoba mewarnai dikesunyian ini. Sementara perut juga seoalah-olah teriak menuntut haknya, sebagai anak kos-kosan yang jauh dari orang tua tidak memiliki persediaan makanan jika sewaktu-waktu lapar melanda ditengah malam.
Memang begitu lapar, ketika sesekali terdengar bunyi perutku seolah-olah mampu
mengalahkan lantunan lagu yang kuputar dari notebookku. Ku coba berdiri memeriksa laci satu persatu dengan berharap ada makanan yang menjadi penyelamatku malam ini. Laci pertama, kedua, dan ketiga, ya… setidaknya butuh tiga kali membuka laci untuk menemukan sebungkus mie instan (merk tak perlu), namun setidaknya mengobati harapanku, kuambil mie tersebut dan kuberniat menyiramnya dengan air panas dari dispenser tapi sepertinya keadaan tidak begitu mendukung saat kulihat gallon dispenser dalam keadaan kosong.
Ku kembali duduk didepat notebook sambil mengetik beberapa kalimat demi melengkapi tulisanku malam ini sambil mendengarkan alunan lagu mancanegara dari Mr. Big (lagu baru yang ku copy dari teman kuliah). Belum sampai satu bait saya ketik kembali perutku menuntut hak yang kesekian kalinya. Kembali ku melirik sebungkus mie instan yang ku letakkan diatas meja dan sesekali memang telah menggodaku. Ku kembali berdiri dan meninggalkan ketikanku sejenak, kuambil kembali mie tersebut dan membukanya secara perlahan dan kucampurkan bumbunya satu persatu.
Menyantap mie mentah malam ini setidaknya bukanlah hal yang begitu buruk untuk dilakukan justru dapat memenuhi hak dari perut yang dari tadi telah menuntut. Kucoba menikmatinya meski sesekali begitu asin terasa dilidah saat yang kumakan terdapat begitu banyak garam, namun kusantap dengan perlahan hingga hampir habis tanpa sadarku. Tapi ya… sadari posisiku saat ini, kuhanya pelajar dari daerah yang jauh dari keluarga dengan niat menuntut ilmu di universitas kehidupan yang kuidamkan selama ini.
Meski sebungkus mie instan mentah, tapi telah cukup untuk membuatku focus terhadap tulisan yang telah hampir selesai. Dan sudah seharusnya kubersyukur kepada Tuhan untuk malam ini atas nikmat yang masih setia dipersembahkannya kepadaku.

No comments:

 

Total Pageviews

Pages