Mungkin
sedikit lucu jika dilihat dari judul dari tulisan ini, tapi ya… kurang lebih
seperti itulah kisahku malam ini, tepatnya pada tanggal 08/05/2013 pukul 12.11
malam. saya yang sedang berimajinasi dengan melengkapi tulisan di blog
pribadiku
Malam begitu
larut untuk keluar mencari makan, yang terdengar hanyalah suara binatang yang
mencoba mewarnai dikesunyian ini. Sementara perut juga seoalah-olah teriak
menuntut haknya, sebagai anak kos-kosan yang jauh dari orang tua tidak memiliki
persediaan makanan jika sewaktu-waktu lapar melanda ditengah malam.
Memang
begitu lapar, ketika sesekali terdengar bunyi perutku seolah-olah mampu
mengalahkan lantunan lagu yang kuputar dari notebookku. Ku coba berdiri
memeriksa laci satu persatu dengan berharap ada makanan yang menjadi
penyelamatku malam ini. Laci pertama, kedua, dan ketiga, ya… setidaknya butuh
tiga kali membuka laci untuk menemukan sebungkus mie instan (merk tak perlu),
namun setidaknya mengobati harapanku, kuambil mie tersebut dan kuberniat
menyiramnya dengan air panas dari dispenser tapi sepertinya keadaan tidak
begitu mendukung saat kulihat gallon dispenser dalam keadaan kosong.
Ku kembali
duduk didepat notebook sambil mengetik beberapa kalimat demi melengkapi
tulisanku malam ini sambil mendengarkan alunan lagu mancanegara dari Mr. Big
(lagu baru yang ku copy dari teman kuliah). Belum sampai satu bait saya ketik
kembali perutku menuntut hak yang kesekian kalinya. Kembali ku melirik
sebungkus mie instan yang ku letakkan diatas meja dan sesekali memang telah
menggodaku. Ku kembali berdiri dan meninggalkan ketikanku sejenak, kuambil
kembali mie tersebut dan membukanya secara perlahan dan kucampurkan bumbunya
satu persatu.
Menyantap
mie mentah malam ini setidaknya bukanlah hal yang begitu buruk untuk dilakukan
justru dapat memenuhi hak dari perut yang dari tadi telah menuntut. Kucoba
menikmatinya meski sesekali begitu asin terasa dilidah saat yang kumakan
terdapat begitu banyak garam, namun kusantap dengan perlahan hingga hampir
habis tanpa sadarku. Tapi ya… sadari posisiku saat ini, kuhanya pelajar dari
daerah yang jauh dari keluarga dengan niat menuntut ilmu di universitas
kehidupan yang kuidamkan selama ini.
Meski
sebungkus mie instan mentah, tapi telah cukup untuk membuatku focus terhadap
tulisan yang telah hampir selesai. Dan sudah seharusnya kubersyukur kepada
Tuhan untuk malam ini atas nikmat yang masih setia dipersembahkannya kepadaku.
No comments:
Post a Comment